Nanti akan ada satu detik,
Nafasku kohor,
Kulitku rekah,
Uratku longgar,
Segala gerak seakan payah,
Lelah untuk mengorak langkah,
Namun tidak terhenti iktikad.
Adakah kau setia menanti,
Lantunan suara yang kian kelam,
Tenggelam pada bibir yang kontang,
Dimamah getir usia?
Apakah kau mampu hayati,
Kalimah tauhidkan Yang Esa,
Terbang bersama sayap makrifat,
Menjelajah langit abadi?
Aku sesekali tidak mudah luntur,
Aku tidak akan mudah goyah,
Pada detik yang merobek riwayatku.
Aku akan terus berjihad,
Aku akan terus beriktikad,
Hingga laungan Izrail menggema ke diri.
Sampai detik akhir itu,
Dengan desir kasih-Nya,
Titipkan doamu buatku selalu.
Nafasku kohor,
Kulitku rekah,
Uratku longgar,
Segala gerak seakan payah,
Lelah untuk mengorak langkah,
Namun tidak terhenti iktikad.
Adakah kau setia menanti,
Lantunan suara yang kian kelam,
Tenggelam pada bibir yang kontang,
Dimamah getir usia?
Apakah kau mampu hayati,
Kalimah tauhidkan Yang Esa,
Terbang bersama sayap makrifat,
Menjelajah langit abadi?
Aku sesekali tidak mudah luntur,
Aku tidak akan mudah goyah,
Pada detik yang merobek riwayatku.
Aku akan terus berjihad,
Aku akan terus beriktikad,
Hingga laungan Izrail menggema ke diri.
Sampai detik akhir itu,
Dengan desir kasih-Nya,
Titipkan doamu buatku selalu.
Ulasan
Catat Ulasan